Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, 12 Oktober 2013

hubungan farmasi dengan fisika (matfis)

BAB 1
Pendahuluan

Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. 
Atas dasar penentuan latar belakang dan identiikasi masalah diatas, maka saya dapat mengambil perumusan masalah sebagai berikut:
“Bagaimana dan apa hubungan antara koloid dengan fisika?”
Makalah ini dibuat untuk dapat memenuhi tujuan yang dapat bermanfaat bagi para remaja untuk memahami lebih lanjut hubungan farmasi contohnya koloid dengan fisika. Secara terperinci tujuan dari makalah ini adalah:
1)   Memberikan pengetahuan kepada pembaca khususnya remaja apa saja hubungan farmasi dengan fisika.
2)   Memberikan pengetahuan apa saja sifat-sifat fisika yang berhubungan dengan kefarmasian.









 Apa Hubungannya dunia farmasi dengan Ilmu fisika?

Hubungannya bahwa Ilmu farmasi tidak bisa berdiri sendiri, melainkan ilmu gabungan dari berbagai bidang ilmu,diantaranya: ilmu kimia, ilmu biologi (manusia, hewan, dan tumbuhan), matematika, dsb. Maka dari itu ada yang mengatakan bahwa farmasi adalah seni.Hubungannya dengan fisika yaitu, bahwa senyawa obat memiliki sifat fisika yang berbeda antara yang satu denganyang lainnya.

Sifat-sifat fisika dari suatu senyawa obat
Sifat-sifat fisika zat atau senyawa obat diantaranya:

·        Kelarutan
·        Titik leleh
·        Titik didih
·        Rumus struktur
·        Berat molekul

Apa Hubungannya sifat sifat fisika tersebut dengan kefarmasian?

·        Penjelasan

1.     Suatu zat (obat) sangat kecil kemungkinannya dipakai atau diberikan dalam bentuk murni, maka dari itu perludibuat sesuai kebutuhan seperti obat sirup (parasetamol) untuk anak-anak dan obat dengan sediaan padat (Tablet)untuk dewasa.pertanyaannya: apakah suatu senyawa obat bisa dibuat sediaan sirup dengan mudah atau tidak dan apakah senyawaobat bisa dibuat sedian tablet dengan mudah atau tidak? Maka seorang farmasis harus tau sifat-sifat fisika dan kimia dari suatu bahan atau senyawa obat.

2.     Perlu di fikirkan cara pemberian obat yang sesuai: oral, topikal atau parenteral.

3.     Perlu difikirkan Pelepasan zat aktif obat

4.     Perlu difikirkan ukuran molekul, kepolaran molekul, dan sifat molekul sehingga menghasilkan efek/respon biologis.

Hubungan antara farmasi dan fisika saya ambil contoh saja yaitu “KOLOID”
Penggunaan koloid dalam farmasi
 Didalam kehidupan banyak sistem koloid yang kita jumpai. Air kelihatan jernih terjadi setelah didiamkan beberapa hari terjadi endapan putih/kuning. Ternyata air ini mengandung batu kapur atau besi yang seakan-akan larut namun sebetulnya bentuknya larutan koloidal. Didalam farmasi sistem koloid banyak digunakan. Beberapa senyawa misalnya : perak koloid/argentum proteinum digunakan membunuh mikroorganisme dalam tetes mata merah. Kelebihan sistem koloid dalam farmasi mempunyai sifat tidak mengiritasi karena sebetulnya tidak larut. Plasma protein merupakan protein yang dapat mengikat obat didalam darah sehingga obat dapat aktif. Beberapa bahan alam membentuk dispersi koloid dapat digunakan untuk membuat system bentuk sediaan obat.
Beberapa polimer dapat digunakan untuk metoda penyalutan termasuk dispersi koloid.
Tipe koloid
·        Liofilik koloid : zat dapat menyatu dengan medium atau disebut tipe koloid yang suka kepada medium pendispersi.. liofilik dispersi dapat dibuat dengan mudah dengan jalan seolah olah melarutkan zat ke dalam pelarut (medium pendispersi). Bila pelarut digunakan air disebut hidrasi. Contoh : gelatin, PGA,insulin albumin, karet polisterin.
·        Liofobik koloid : sistem dimana medium pendispersi tidak banyak berinteraksi dengan medium pendispersi. Jadi seolah-olah didalam medium pendispersi tidak ada fase terdispersi atau seolah-olah terjadi pemisahan. Contoh koloid besi pada air, perak,sulfur.
·        Asosiasi koloid : micele&CMC. Koloid ini mempunyai sifat menyukai air dan menyukai minyak ini disebut surfaktan


Sifat Optik dari Koloid
·        Tyndal efek bila cahaya kuat dilewatkan larutan koloid maka cahaya akan terjadi pemantulan cahaya sehingga kekuatan cahaya tersebut akan berubah.
·        Dari prinsip tyndal efek ini dibuat mikroskop elektron.
·        Dengan mikroskop elektron dapat terlihat ukuran partikel yang tidak dapat dilihat dengan mikroskop biasa.
Penyerapan cahaya
·        Akibat koloid cahaya intensitas akan menurun bila lewat larutan koloid.Ini disebabkan kekeruhan koloid. Konsentrasi koloid dapat diukur berdasarkan cahaya yang intensitasnya berkurang.
Gerakan Koloid
·        Gerakan Brown.Gerakan Brown ini dapat diamati di dalam mikroskop bila ukuran partikel antara 5 mm. Lebih kecil saat diamati.Makin kecil makin sulit diamati.kenaikan kekentalan medium pendispersi makin kecil gerakan Brown bahkan malah berhenti. Misal bila air ditambah giserin.
·        Difusi Partikel akan mengalami difusi berjalan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.Gerakan ini berubah setelah mencapai keseimbangan konsentrasi larutan.
·        Sedimentas Pengendapan dari koloid dipengaruhi oleh kekentalan medium, bj partikel, tekanan partikel dan konsentrasi partikel.
Pengaruh listrik (muatan listrik terhadap koloid)
·        Adanya muatan listrik akan pengaruhi kestabilan koloid terutama koloid yang bersifat ionic dengan elektroporosis maka koloid ionic dapat diendapkan dengan proses paengumpalan.
·        Hal ini dapat digunakan untuk melihat banyak zat terlarut atau logam terlarut dalam air

Stabilitas Koloid
     Stabilitas dari koloid akan dipengaruhi oleh faktor adanya muatan listrik dan medium utuk menjaga kestabilan koloid.
     Penambahan pengental akan menaikan stabilitas koloid, karena akan mencegah daya tarik menarik atau akan menghasilkan geragak Brown ini terjadi pada koloid yang bersifat liofilik. Koloid liofobik tidak tahan / stabil pada panas. Adanya muatan listrik akan menyebabkan daya tarik menarik partikel membentuk gumpalan.
     Dengan menambah larutan yang bersifat ionik (garam-garam) maka akan mengubah muatan maka kestabilan koloid akan berubah. Akhirnya terjadi tarik menarik dan membentuk aglomorat
Penutup
                                                        
Kesimpulan dari makalah ini adalah:
                                                                                                   
1.   Sistem koloid adalah suatu campuran zat yang terdiri dari fase terdispersi dan medium pendispersi dimana partikel-partikel fase terdispersi berukuran koloid tersebar merata (homogen) dalam medium pendispersinya.
2. Perbedaan sistem koloid dengan larutan sejati dan suspensi meliputi perbedaan jumlah fase, distribusi partikel, ukuran koloid, penyaringan dan kestabilan.
3. Sifat-sifat karakteristik sol meliputi: efek Tyndall, gerak Brown, daya adsorpsi, bermuatan listrik, koagulasi dan koloid pelindung.
4. Koloid sol dapat dibuat dengan 2 metode yaitu metode kondensasi dan metode dispersi.
5.  Beberapa metode pemurnian yang dapat digunakan untuk menghilangkan partikel-partikel zat telarut yang tidak diinginkan adalah dialisis, elektrodialisis, dan menggunakan penyaring ultra.

1 komentar: